Candi Borobudur |
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dariYogyakarta. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO. Saat ini, Candi Borobudurobyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak. telah menjadi
Borobudur menjadi
salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di
Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia
selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.
Keunikan Desain Arsitektural Candi
Tingkatan Candi |
Candi
Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk
bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa
utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa.
Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa
terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha
yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai
kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan
oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat
dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.
Di
keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di
atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha
yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi
pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi
binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia.
Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi
jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada
proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief
dan patung pada seluruh Candi Borobudur.
Bangunan
raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki
ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen
atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan
ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada
setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter
kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi
Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan
pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau
semen.
Sedangkan
relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan
disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki
2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam.
Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan
diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa
pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya
candi Buddha lainnya.
Sejarah Masa Lalu Candi Borobudur
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahanWangsa Syailendra.
Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi
Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti
Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan
selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan
Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan
arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun
bernama Gunadharma.
Kata
Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh
Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa,
yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua
yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua
yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang
ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis
bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.
Arti
nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata
"bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi)
dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi
ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan
gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah
vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan
semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai
terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada
tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles
mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa
Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah
Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur
Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit
yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius
dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan
semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena
mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka
Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa
gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang
yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia.
Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini
terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah
Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta
bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963,
keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran
Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru
benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses
pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Daftar
Tujuh Keajaiban Dunai telah berganti berulan kali dan sering kali
Borobudur termasuk di dalamnya.UNESCO memasukkan bangunan ini dalam
daftar Warisan Budaya Dunia pada 1991 dan berperan besar dalam
mengembalikan kemegahan Borobudur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar